Teknik pemotretan menggunakan teknik ruang tajam luas, sehingga setiap detail dari objek utama dapat terlihat dengan jelas.
Untuk mencapai hasil demikian digunakan bukaan diafragma kamera yang kecil.
1. Angle
Angle atau sudut pengambilan gambar akan dilakukan dengan posisi kamera sejajar dengan model (eye level) maupun lebih rendah dari model (below eye level). Posisi kamera yang sejajar dengan model dilakukan untuk pengambilan gambar medium shot atau medium close-up.
Sedangkan sudut pengambilan below eye level dilakukan saat mengambil gambar yang menampilkan foto full shot agar figur model yang difoto dan setting background terlihat semua dalam sebuah frame. Namun tidak menutup kemungkinan menggunakan sudut pengambilan gambar high angle atau angle lainnya untuk memperoleh hasil yang semaksimal mungkin dan sebagai stock image untuk proses editing.
2. Lighting
Untuk menghasilkan foto dengan kesan dingin,kaku, tegas, garang, tangguh, sexy, dramatis dan feminim akan digunakan main light berupa satu buah lampu yang diposisikan di sisi kanan dari kamera, diatas kepala model dengan arah proyeksi cahaya ke bawah yaitu ke arah model.
Demikian, cahaya yang diproyeksikan berkarakter soft dan secara rata menyinari model untuk memperoleh tone kulit yang baik. Ditambah dengan beberapa lighting sebagai fill in berkarakter keras yang diproyeksikan ke beberapa bagian objek yang difoto untuk memperoleh detil yang tinggi dan menimbulkan kesan garang, tegas, tangguh dan dramatis.
Dalam hal ini karakter foto nantinya sifatnya akan lebih mengarah ke permainan highlight dan shadow yang cukup kuat sehingga foto tidak terlihat flat yang cenderung membosankan dan kurang real.
Maka dari itu, diperlukan penambahan media yang menyerap dan memantulkan cahaya seperti papan polyboard hitam dan putih ataupun reflector yang diposisikan di kea rah mana yang ingin ditampilkan detilnya.
Teknik pencahayaan yang digunakan akan mengarah teknik high key atau semi high key, dimana foto final akan didominasi warna biru cenderung ke putiih atau low saturate pada background namun tetap terlihat contrast antara objek utama dengan objek pendukung untuk kebutuhan promosi serta terdapat point of interest dalam foto tersebut. Dalam hal ini, yang menjadi point of interest utama ialah busana yang dikenakan oleh model, kemudian model, dan yang terakhir background sebagai penunjang hasil foto.
Teknik Editing
Proses editing dilakukan dengan teknik digital imaging dimana di dalamnya mencakup koreksi foto dalam tahap minor baik dari segi warna, mood, skin retouch, background, cropping, dan composing talent dengan setting background.
Proses editing sepenuhnya menggunakan aplikasi pengolah gambar seperti program Adobe Photoshop. Untuk kebutuhan campaign, perlu dilakukan proses cropping, retouching, seleksi tiap bagian dari talent, coloring talent dan background, composing talent dengan background, serta detailing.
Sedangkan untuk kebutuhan lookbook, editing yang dilakukan meliputi koreksi warna, mood coloring, dan retouching. Tidak termasuk compossing dikarenakan background yang dibutuhkan untuk lookbook kebutuhannya hanya bersih, rapi, dan menampilkan berbagai sisi dari busana pada saat dikenakan.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Teknik Pemotretan dan Proses Editing untuk kebutuhan fashion"
Post a Comment