Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Dengan demikian strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda tergantung pada situasi dan kondisi.
Pembangunan melibatkan berbagai komponen di dalamnya termasuk media massa sebagai salah satu unsur komunikasi dan informasi yang memiliki tugas pokok perubahan sosial sebagaimana dinyatakan oleh Wilbur Schramm, yaitu
- menyampaikan kepada masyarakat informasi tentang pembangunan nasional agar mereka memusatkan perhatian pada kebutuhan akan perubahan, kesempatan dan cara mengadakan perubahan, sarana-sarana perubahan, dan membangkitkan aspirasi nasional,
- memberikan kesempatan masyarakat untuk mengambil keputusan, memperluas dialog agar melibatkan semua pihak yang akan membuat keputusan mengenai perubahan, memberikan kesempatan kepada para pemimpin masyarakat untuk memimpin dan mendengarakan pendapat rakyat kecil dan menciptakan arus informasi yang lancar dari bawah ke atas,
- mendidik tenaga kerja yang diperlukan pembangunan dari anak-anak sampai orang dewasa, dari keterampilan baca tulis sampai keterampilan teknis yang langsung diterapkan. Tugas pokok ini menimbulkan fungsi-fungsi media massa yakni sebagai pemberi informasi, pembuatan keputusan dan pendidik.
Media massa bersinergi dengan komponen lainnya dalam pembangunan untuk mencapai tujuan bersama. Strategi yang tepat dalam pengimplementasian tujuan pembangunan adalah dengan mengadopsi strategi baru dalam proses komunikasi antar manusia yakni salah satunya adalah pendekatan konvergensi yang didasarkan pada model komunikasi yang sirkular dan lebih manusiawi menggantikan model linear yang umum dianut selama ini.
Pendekatan konvergensi berarti berusaha menuju suatu pengertian yang lebih bersifat timbal balik di antara partisipan komunikasi dalam hal pengertian, perhatian, kebutuhan ataupun titik pandang. Selain itu ditingkatkan pula partisipasi semua pihak yang ikut serta dalam proses komunikasi demi tercapainya suatu fokus bersama dalam memandang permasalahan yang dihadapi. Dengan kata lain, pendekatan ini bertitik tolak dari dialog antar semua pihak dan bukan hanya ditentukan oleh salah satu pihak saja.
Strategi komunikasi dengan pendekatan konvergensi menjadi model paten bagi pengembangan komunikasi di Indonesia bernuansa terkini jika dikontraskan dengan model sebelumnya. Model komunikasi sebelumnya berkembang dalam pembangunan masyarakat dianggap dominan dan dianut oleh sistem pembangunan Indonesia berorientasi pada pentahapan pembangunan yang diharapkan berproses menuju tahap tinggal landas (take off).
Menurut model itu individu memainkan peran utama dalam pentahapan atau disebut modernisasi tersebut. Individu berperan sebagai pembuat keputusan dan sekaligus sebagai partisipan. Acuan utama dalam model ini adalah modernisasi ditranformasi dari nilai-nilai orang barat yang dianggap memiliki ciri-ciri individu yang berorientasi kemajuan tinggi. Pemikiran ini memunculkan ideologi pembangunan dijabarkan sebagai bentuk “ tetesan ke bawah “. Arus informasi mengalir satu arah dari pengirim ke penerima negara barat yang dianggap sebagai sumber atau pusat dan negara berkembang sebagai daerah. Sedangkan pada tinjauan internal wilayah negara, informasi mengalir dari pusat atau ibukota menuju ke daerah. Model ini pada pengejawantahannya mengalami kendala pada partisipasi berbentuk umpan balik yang dinilai kurang memadai.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Model Komunikasi Pembangunan"
Post a Comment