Setelah melaksanakan proses pembelajaran, tentu Anda ingin mengetahui bagaimana hasilnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengevaluasi diri sendiri secara jujur, objektif, dan komprehensif. Hal ini dimaksudkan agar guru dapat segera mengetahui kelemahan-kelemahan yang dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran dan berupaya memperbaikinya untuk kegiatan pembelajaran yang akan datang. Bisa saja kelemahan-kelemahan tersebut diperoleh dari orang lain atau dari peserta didik sendiri tetapi akan lebih bijaksana bila hal tersebut dilakukan sendiri oleh guru. Mungkin kita belum terbiasa atau belum terlatih dengan evaluasi diri tetapi tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang positif dan bermakna bagi kita.
Evaluasi diri adalah evaluasi yang dilakukan oleh dan terhadap diri sendiri. Sebagai guru, Anda harus membiasakan melakukan evaluasi diri. Hal ini penting untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang telah dilakukan. Jangan sampai orang lain yang mengevaluasi kinerja kita dalam proses pembelajaran. Melalui evaluasi diri, guru dapat mengetahui, memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang pada gilirannya dapat menentukan langkah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk melakukan evaluasi diri, guru harus berpegang pada prinsip-prinsip tertentu, seperti kejujuran, kecermatan, dan kesungguhan. Jika mengharapkan orang lain jujur kepada Anda, mengapa Anda tidak bisa jujur kepada diri sendiri ? Anda tidak perlu takut berbuat jujur, karena setiap orang (guru) pasti ada kesalahan dalam melaksanakan pembelajaran. Anda harus jujur mengakui bahwa kita masih banyak kesalahan dalam membelajarkan peserta didik. Setelah kita mengetahui kelemahan-kelemahan yang dilakukan diharapkan kita dapat memperbaikinya untuk masa yang akan datang. Pepatah lama mengatakan “experience is the best teacher”.
Evaluasi diri tidak hanya menuntut kejujuran tetapi juga kecermatan. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh, guru perlu melakukan refleksi terhadap bagian demi bagian dari kegiatan pembelajaran. Sekalipun kita sudah melakukan evaluasi diri secara cermat tetapi kadang kala masih ada yang keliru sehingga mengakibatkan hasil refleksinya juga keliru. Evaluasi diri juga memerlukan kesungguhan, keseriusan, dan kesabaran. Mencermati suatu proses pembelajaran bukanlah suatu hal mudah seperti kita membalikkan telapak tangan, membutuhkan latihan yang berulang. Begitu juga dengan refleksi. Untuk itu, diperlukan kesungguhan, keseriusan, dan kesabaran. Jadikanlah evaluasi diri sebagai suatu tradisi yang baik untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
Dalam melakukan evaluasi diri, guru tentunya memerlukan berbagai informasi, seperti hasil penilaian proses, hasil belajar peserta didik, hasil observasi dan wawancara, hasil angket, dan sebagainya. Hasil-hasil ini kemudian dianalisis. Proses analisis dapat dimulai dari menilai hasil-hasil pengukuran, menetapkan tingkat keberhasilan, menentukan kriteria keberhasilan, sampai dengan menentukan berhasil tidaknya aspek-aspek yang dinilai. Selanjutnya, Anda memberikan makna terhadap hasil analisis yang dilakukan, baik makna dari kegagalan proses belajar maupun hasil belajar peserta didik. Anda juga perlu memberikan penjelasan mengapa kegagalan itu bisa terjadi, mengapa peserta didik memberikan respon yang negatif atas pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan, mengapa proses belajar tidak sesuai dengan harapan, mengapa hasil belajar peserta didik menurun dibandingkan dengan hasil belajar sebelumnya, dan sebagainya. Akhirnya, Anda harus membuat kesimpulan secara umum berdasarkan sistem pembelajaran, sesuai dengan tahap-tahap pembelajaran atau dalam bentuk faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan dalam pembelajaran.
Untuk melengkapi hasil evaluasi diri, Anda bisa meminta bantuan peserta didik melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang diikuti. Misalnya, sulit tidaknya peserta didik memahami materi pelajaran, sulit tidaknya memahami penjelasan guru, senang tidaknya mengikuti pelajaran, motivasi mengikuti pembelajaran, dan sebagainya. Pengamatan dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang sudah disusun secara cermat dan hati-hati. Hasil pengamatan mungkin saja bervariasi, ada aspek-aspek yang dinyatakan berhasil, cukup berhasil atau kurang berhasil. Untuk aspek yang berhasil perlu terus dipertahankan dan dimantapkan, sedangkan untuk aspek yang kurang atau belum berhasil harus dicari faktor-faktor penyebabnya, kemudian diperbaiki sebagaimana mestinya. Di samping informasi dari peserta didik, Anda juga bisa meminta bantuan guru (teman sejawat) untuk melakukan pengamatan, sehingga hasil evaluasi diri menjadi lebih tajam dan komprehensif.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Evaluasi Diri Terhadap Proses Pembelajaran "
Post a Comment