Dalam melakukan penelitian, peneliti wajib mencari data terkait dengan bidang yang diteliti. Data merupakan variable yang harus terpenuhi untuk mendukung penelitian dan penarikan kesimpulan. Namun demikian, variable penelitian tidak hanya sebatas pada data, keterangan responden juga sangat penting.
Menentukan sumber atau informan atau responden membutuhkan kejelian peneliti, hal ini dimaksudkan agar responden benar-benar memahami bidang yang diteliti sehingga diperoleh informasi yang mendukung penelitian.
Simangunsong menyatakan “narasumber bukan hanya sekedar memberi respon, juga sebagai pemilik informasi yang akurat dan memang dianggap bisa digali informasinya”. Sugiyono menyatakan sampel sebagai sumber data atau informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayati
- Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti
- Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.
- Mereka yang tidak cendrung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri.
- Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan penelitian sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam narasumber.
Pada umumnya, peneliti dalam melakukan penelitian menggunakan metode kombinasi, sehingga digunakan juga teknik analisis penelitian kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam katagori/struktur klasifikasi.
Data (dalam wujud kata-kata) mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara (wawancara, observasi, dan dokumentasi) dan biasanya diproses sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyutingan, alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun dalam teks yang diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu analisis.
Kegiatan Analisis Data
Kegiatan analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagai suatu yang jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaksi pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Melalui data yang disajikan, kita melihat dan akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan –lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan- berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut.
Kegiatan analisis yang ketiga adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Ketika kegiatan pengumpulan data dilakukan, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan-kesimpulan final mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir, bergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan pemberi dana, tetapi sering kali kesimpulan itu telah dirumuskan sebelumnya sejak awal, sekalipun seorang peneliti menyatakan telah melanjutkan secara induktif
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kriteri Informan atau sumber serta 3 Alur kegiatan analisis data dalam penelitian"
Post a Comment