Untuk memahami lebih dalam mengenai fenomena organisasi pemerintahan, khususnya tentang peran pendidikan dan pelatihan pejabat struktural dalam meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil, diperlukan beberapa pendekatan yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini.
Salah satunya ialah faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja PNS digolongkan dalam tiga kategori, yakni faktor karakteristik pemimpin, faktor karakteristik pegawai, dan faktor situasi. Kinerja pegawai dipandang sebagai hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi. Ukuran-ukuran kinerja pegawai ini meliputi kualitas kerja dan kuantitas kerja.
Kinerja pegawai selalu dipengaruhi oleh peran pendidikan dan pelatihan. Kepemimpinan juga dipengaruhi oleh karakteristik pegawai yang bersangkutan serta situasi yang terdapat pada lingkup organisasi. Kinerja pegawai akan berpengaruh terhadap kinerja organisasi dalam pelayanan.
Gary Yukl (1994: 4) mengemukakan bahwa kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi, yang mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa bagi para pengikut, pilihan dari sasaran-sasaran bagi kelompok atau birokrasi, pengorganisasian dari aktivitas-aktivitas kerja untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Pernyataan tersebut diamini kemudian oleh Stoner (1996: 61) yang menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Dari kedua pernyataan tersebut, bisa disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan proses dari kegiatan antara orang yang memimpin dan orang yang dipimpin, yang dalam dinamika tersebut banyak berbicara mengenai bagaimana kemampuan pemimpin dalam mempengaruhi pengikut, serta bagaimana pemimpin mendorong pengikut untuk bersatu padu membawa organisasi dalam mencapai cita-cita dan misi organisasi. Analisa tersebut seakan mempertegas pernyataan dari Rost (1993) yang memaparkan kepemimpinan merupakan sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) dengan tujuan perubahan yang nyata yang mencerminkan tujuan bersamasama.
Maxwell (1995: 1) dalam perspektif yang berbeda, mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan memperoleh pengikut. Maxwell secara rinci kemudian menjelaskan bahwa pemimpin terkemuka suatu kelompok tertentu pada dasarnya mudah sekali untuk ditemukan. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana ketika orang-orang berkumpul. Jika sekelompok orang tersebut menemui persoalan yang harus segera diputuskan, maka kita tinggal mencari tahu, siapa orang yang pandangannya tampak paling berharga? Siapa orang yang paling diperhatikan ketika persoalan dibicarakan? Siapa orang yang paling cepat disetujui oleh orang-orang lainnya? Dan yang paling penting, siapa yang paling diikuti oleh orang lainnya? Jawaban terhadap semua pertanyaan tersebut pada dasarnya akan membantu menentukan siapa pemimpin yang sesungguhnya dalam suatu kelompok tertentu. Bahkan pengaruh, menurut Maxwell, merupakan investasi yang paling baik di masa depan.
Berdasarkan Pasolong (2013: 21) tugas kepemimpinan (leadership function) pada dasarnya meliputi dua bidang utama, yakni pencapaian tujuan birokrasi dan kekompakan orang yang dipimpinnya. Keating (1986:9) mengatakan bahwa ada beberapa tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kelompok, beberapa diantaranya, yaitu:
- Memulai (initiating) yaitu usaha agar kelompok memulai kegiatan atau gerakan tertentu;
- Mengatur (regulating) yaitu tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan kelompok;
- Memberitahu (informating) yaitu kegiatan memberi informasi, data, fakta, pendapat para anggota dan meminta dari mereka informasi, data, fakta, dan pendapat yang diperlukan;
- Mendukung (supporting) yaitu usaha untuk menerima gagasan, pendapat, usul dari bawah dan menyempurnakannya dengan menambah atau mengurangi untuk digunakan dalam rangka penyelesaian tugas bersama;
- Menilai (evaluating) yaitu tindakan untuk menguji gagasan yang muncul atau cara kerja yang diambil dengan menunjukkan konsekuensi-konsekuensinya dan untung ruginya;
- Menyimpulkan (summarizing) yaitu kegiatan untuk mengumpulkan dan merumuskan gagasan, pendapat dan usul yang muncul, menyingkat lalu menyimpulkannya sebagai landasan untuk memikirkan lebih lanjut.
Artinya, diluar kemampuannya dalam menjalankan organisasi, pemimpin memiliki tugas-tugas dasar yang bersifat general seperti halnya memulai, mengatur, memberitahu, mendukung, menilai dan menyimpulkan.
Ke enamnya merupakan tugas wajib yang diiringi dengan tanggung jawab besar. Pemimpin adalah orang terakhir sekaligus kunci dalam pengambilan keputusan. Dan keputusan tersebut harus berani dipertanggungjawabkan oleh pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, akan sangat keliru jika seorang pemimpin tidak melakukan bahkan melewatkan satu saja tugas tugas kepemimpinan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
PUSTAKA
- Caroline, Bryan and White, Louise G. 1996. Manajemen Pembangunan untuk negara berkembang. Terjemahan Rusyianto.L.Simatupang. Jakarta: LP3ES
- Yukl, G. 2010. Leadership in Organization (7th edition). Upper Saddle River: Pearson.
- Maxwell. John. 1995. Mengembangkan Kepemimpinan dalam diri Anda. Jakarta: Binarupa Aksara.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Memahami Fenomena Kinerja Organisasi Pemerintahan"
Post a Comment