Secara etimologis, kompetensi berasal dari kata competence yang berarti kecakapan atau kemampuan. Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian kompetensi. Wibowo (2007:86) mengatakan, “Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.”.
Pengertian kompetensi menurut Dale (2003:5-6), “ Makna kata competency dari bahasa Inggris Amerika adalah perbedaan antara kinerja rata-rata dengan kinerja tinggi. Sementara itu, pengertian competency dalam British English adalah mampu, memenuhi syarat atau efektif ”. Adapun menurut Stone (2002:144), “ competency profiling is a job analysis method that focuses on the skill and behaviours needed to successfully perform a job (profil kompetensi adalah suatu metode analisis jabatan yang menitikberatkan pada keterampilan dan perilaku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang baik).
Spencer & Spencer (1993:9) mengatakan, “Pengertian dan arti kompetensi adalah karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektifitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu (a competency is an underlying characteristic of an individual that is causally related to criterian refernced effective and or superior performance in a job or situation).
Selain pengertian kompetensi di atas, juga terdapat beberapa perbedaan pengertian kompetensi oleh beberapa ahli dalam Moeheriono (2010:4) yaitu :
Menurut Spencer & Spencer, kompetensi terletak pada bagian dalam setiap manusia dan selamanya ada pada kepribadian seseorang yang dapat memprediksikan tingkah laku dan performansi secara luas pada semua situasi dan tugas pekerjaan atau job tasks. Sedangkan menurut Amstrong, kompetensi adalah dimensi tindakan dari tugas, dimana tindakan tersebut dipakai oleh karyawan untuk menyelesaikan tugas pekerjaan mereka dengan memuaskan dan apa yang diberikan karyawan dalam bentuk yang berbeda-beda dan tingkatan kinerjanya. Akan tetapi, McClelland mengatakan bahwa kompetensi adalah sebagai karakteristik dasar personel yang menjadi faktor penentu sukses tidaknya seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau pada situasi tertentu. Pendekatan ini biasa dikenal dengan pendekatan US approach atau didefinisikan sebagai kompetensi perilaku. Selanjutnya, menurut perspektif french approach, kompetensi merupakan kumpulan dari beberapa elemen psikologi seseorang, yaitu dengan menggunakan “self image” sebagai landasannya.
Pengertian kompetensi menurut Byham dkk dalam Manopo (2011:12) yaitu, “Kompetensi merupakan sekumpulan perilaku spesifik yang dapat diamati dan dibutuhkan oleh seseorang untuk sukses dalam melakukan peran dan mencapai target perusahaan.”. Selain itu, Purwodarminto (2008 : 84) menyatakan bahwa, “kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) yang dimiliki seseorang untuk memutuskan karena kemampuan, kedudukan, dan tanggung jawab yang dimilikinya”.
Pengertian kompetensi secara luas menurut Covey, dkk (2015:194) yaitu sebagai berikut :
- Kompetensi teknis, pengetahuan dan keahlian untuk mencapai hasil-hasil yang telah disepakati, kemampuan untuk memikirkan persoalan dan mencari alternatif-alternatif baru.
- Kompetensi konseptual, kemampuan melihat gambar besar, untuk menguji berbagai pengandaian, dan mengubah perspektif.
- Kompetensi untuk hidup dalam kesalingtergantungan, kemampuan untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain, termasuk kemampuan untuk mendengar, berkomunikasi, mendapatkan alternatif ketiga, menciptakan kesepakatan menang-menang, dan berusaha mencapai solusi-solusi sinergis, kemampuan untuk melihat dan beroperasi secara efektif dalam organisasi-organisasi atau sistem-sistem yang utuh.
Beberapa aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi menurut Gordon di dalam Sutrisno (2017:204) yaitu sebagai berikut :
- Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran dalam bidang kognitif.
- Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman koognitif, dan efektif yang dimiliki oleh individu.
- Kemampuan (skill), adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
- Nilai (value), adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.
- Sikap (attitude), yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
- Minat (interest), adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan.
Moeheriono (2010:5) mengatakan, kerangka dasar untuk menentukan kompetensi mengacu pada langkah-langkah yang disebut FAC, yaitu singkatan dari fungtion kemudian activities atau process, baru kemudian competency
Dari gambar di atas, kita misalkan adalah posisi manajer pembelian atau purchasing manager. Fungsi penting pada posisi ini sebagai seorang purchasing manager adalah sebagai pembeli, negosiator, komunikator, dan administrator. Kemudian, kita fokuskan pada masing-masing fungsi itu, misalkan saja kita ambil contoh sebagai negosiator. Aktivitas proses terpenting sebagai negosiator adalah pandai bernegosiasi dengan pihak lain, yaitu merayu/membujuk berpikir secara cepat dan pandai berargumentasi. Berdasarkan alasan itu, maka baru kita bisa menentukan untuk fungsi seorang manajer pembelian (purchasing manager), maka satu kompetensi yang paling penting harus dimiliki adalah dapat bernegosiasi dengan pemasok dan kontraktor, yaitu tugasnya mencakup kemampuan merayu/membujuk, berpikir cepat dalam menyodorkan dan berargumentasi dengan pihak lain.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Kompetensi"
Post a Comment